Monday, September 21, 2015

What a Bad Day and Good Day Today!

What a Bad Day and Good Day Today!

“Terus gimana dong Dis?”
“Apa kita jujur aja ke Nikas?”
“Dis !”
“Kalian bisa diem nggak sih? Aku juga bingung harus gimana sekarang? Bisa nggak, kalau nggak ke aku aja nyari solusinya. Daridulu sampai sekarang kalau lagi ada masalah kalian larinya ke aku, kalau udah runyam masalahnya aku yang disalah-salahin.”

Siang itu Gladis benar-benar emosi, terik mentari semakin membuat pikirannya semakin ruwet tak karuan.

'Hari ini sial benget sih, udah ban mobil bocor padahal udah bangun kesiangan. Dimarahin guru fisika gara-gara tugas ketinggalan di rumah. Ini lagi anak-anak pada nanyain masalah yang nggak gua lakuin.’ Gladis menggerundel dalam hati.

“Ya, maaf Dis. Kan elo bosnya disini?”
“Lo kira gua mafia? Pake’ acara bos-bos segala.”
“Kan elo yang paling sakti diantara kita.”
‘Lo pikir gua Wiro Sableng apa?’ Gladis hanya membatin sembari melotot pada Stella serta napas panjangnya berhembus tanda kesal.

Tiba-tiba pintu kelas digedor sangat keras dari luar.

“Eh, elo pada tanggung jawab. Uang gua lo taruhin buat nonton balapan. Sekarang balikin!”

Stella dan Disa dengan sigap bersembunyi di balik punggung Gladis.

“Tunggu, tunggu Nggar. Nggak perlu emosi begitu lah, bisa dibicarain baik-baikan.” Gladis yang sebenarnya gugup mencoba menimpali emosi Enggar dengan tenang.
“Lo pikir konferensi meja bundar pake’ dibicarin baik-baik. Udah balikin sini duit gua.”
“Oke, kasih Stella sama Disa waktu buat balikin duit lo.”
“Nggak pakai waktu-waktu an segala, itu duit buat bayar sekolah.” Enggar maju dua langkah dan napasnya mampu bertabrakan dengan napas Gladis.

Gladis semakin gugup saja karena ia berpikir Enggar akan melakukan kekerasan padanya.

“Atau elo yang jadi penebus utang-utang temen lo!”

Plak! “Jaga mulut lo!” Sebuah tamparan tepat mendarat di pipi Enggar.

“Kurang ajar...” Tangan Enggar sudah mantap akan memukul Gladis
“Bisa sopan sedikit nggak lo sama cewek?” Edo menyanggah tangan Enggar.

‘Edo, elo lagi. Elo selalu datang disaat gua lagi terdesak. What a Bad day and good day today!”

RENA KHARISMA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena

Load disqus comments

0 comments