Monday, September 21, 2015

Datanglah, Aku Tak Pernah Marah

Datanglah, Aku Tak Pernah Marah

"Mengapa cepat sekali kau berkemas,
melangkah dengan tegas,
meninggalkan dengan jelas..."

Mengapa kau datang jika akhirnya meninggalkan?
Mengapa selalu aku yang merasa kehilangan..

Hai tuan, bagaimana kabarmu saat ini?
Baik kah sebaik saat terakhir kulihat kau sebelum pergi?
Maaf karena masih saja aku yang selalu lancang menganggumu lagi..
Betapapun ku sembunyikan dan hati selalu diam..
Kedatanganmu tetap saja membuat ku tenang..

Jika ada jarak antara datang dan pergi..
Mengapa kau pilih jarak setipis kulit ari..

Seharusnya kau disini..
Bantu aku mencari cara untuk membunuh rasaku satu persatu..
Seharusnya kau disini..
Bantu aku meninggalkan harapan yang ku gadang-gadang menjadi kenyataan...

Tenang tuan..
Tak usah resah, aku bukanlah pemarah..
Tak usah takut, suatu waktu aku menyapamu lagi..
Sebab aku sudah berdamai pada takdirku sendiri..

Tenang tuan,
Namamu masih ku selipkan dalam pesan untuk Tuhan..
Namamu pula yang masih ku simpan untuk dikenang..

Adalah kedatanganmu yang mengajarkan ku melepaskan..
Adalah kepergianmu yang mengajarkan ku keikhlasan..
Adalah dirimu yang berpesan untuk selalu memafkan..

Tenang Tuhan maha baik dengan segala kebaikannya..
Tidak akan ada fajar yang datang bila senja tidak pergi meninggalkan..
Tidak ada yang akan dikenang jika tidak pernah ada yang datang..
Tidak pernah ada kebahagiaan jika memaafkan begitu sulit dilakukan..

Aku yang telah kau acuhkan dan tinggalkan lalu lebih memilih untuk memaafkan..

INTAN IRA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: http://aksaraira.blogspot.co.id/

Load disqus comments

0 comments