Sunday, October 11, 2015

Meminum Teh Yang Tak Disuguhkan Untukku

Meminum Teh Yang Tak Disuguhkan Untukku

Sudah 368 hari dan aku merasa sangat bersyukur. Hari ini Senin, dan ini malam, malam yang tenang dan penuh cerita yang aku dan dia pasti tahu cerita apa ini. Yang kuingat dari malam, siang, pagi, dan sore kala itu tak hanya satu hal sekalipun hanya melibatkanmu.

Tak sering ku tertawa geli sendiri melihat tingkahku, bagaikan memandangi diriku sendiri di hadapan cermin sedang berpose layaknya model, dan mencoba menyocokan senyum untuk digunakan di setiap sesi fotoku, narsis. Saat itu urat dan syaraf maluku mungkin sudah putus, rasa respect ku pada seseorang mungkin juga meluntur karena adanya tindakan darimu yang tentunya tak dapat dinalar dimana sisi baiknya, tapi benar kata orang "karena cinta bisa membutakan segalanya". Tapi bagiku, perasaanku padamu bukanlah cinta, tak berani aku mendaulati kata cinta yang suci dan sakral itu hanya untuk membela dan menyakinkan mereka akan perasaanku padamu, aku mungkin hanya suka padamu.

Aku bukan seseorang yang sempurna, yang selalu punya pikiran 100% positif pada orang, aku bukan sekumpulan seperti "mereka" yang menamai diri bahagia apapun yang kau lakukan, aku memang merasakan dibutakan oleh perasaanku sendiri apalagi ketika aku akan melakukan suatu hal, dan aku tahu itu.

Aku pernah juga menangis, jangan dikira aku hanya merasakan kebahagiaan saja ketika hari-hari terlalui bersamamu! aku juga pernah merasakan dilemma, akan terus "bersamamu" atau ke lain hati ? Minggu demi minggu berlalu, bulan pun juga, tapi tidak pada tahun, bukan menjadi rahasia pribadiku sendiri tentang perasaanku padamu, coba tunjukan padaku siapa sih si dia yang menaruh hati padamu tapi terus menyimpannya dalam hati ? Coba aku mau tahu, hehehe. :D Akhirnya setahun berlalu, ditambah dengan segelintir hari hari yang mulai mewarnai lembar baruku yang kuberi judul "kertas putih" dan jujur, aku tersenyum sendiri ketika menulis artikel ini, menyadari ternyata aku begitu... :D Oh ya maafkan aku yang "selalu" menjadi seseorang yang paling sok tahu dalam hidupmu. :D

Dan untuk akhir dari tulisan ini,
"Aku akhirnya tersadar bahwa bukan aku yang ada 'disitu' tapi mereka, dan kamu memang mengijinkan siapa saja masuk ke 'situ' termasuk aku, tapi masuk bukan berarti duduk dan minum teh kan? Mungkin hanya masuk dan lihat-lihat, dan yang duduk dan minum teh itu sepertinya bukan aku".

YUTTA PARAMARESI
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: http://rumahyutta.blogspot.co.id

Load disqus comments

0 comments