Tuesday, September 22, 2015

Surat Yang Basah

Surat Yang Basah

Kapan terakhir hujan membuatmu bahagia?
Sebahagia dulu ketika selepas sekolah, lalu kamu membiarkan dirimu basah olehnya
Aku hanya rindu pada hujan yang membuatku tak pernah risau jika gigil mendekapku
Aku hanya rindu pada gelap-gelap hujan yang tak pernah takut membuatku berdiri sendirian

Kapan terakhir hujan membuatmu tidak takut kebasahan?
Membiarkan air menyulam bahagia diatas kepala
Membiarkan air menghapus tiap-tiap sesak yang ada di dada
Membiarkan air menyapa sendu yang lama tak diacuhkan

Kapan terakhir hujan membuatmu tak benci pada Tuhan?
Tetap berjalan tanpa keluh meski tau ada Handphone disakumu
Tetap menangkap hujan tanpa acuh bahwa ada beberapa file diranselmu
Tetap tersenyum pada rintik tanpa perduli seberapa kuyup dirimu

Aku rindu dulu, saat hujan tidak lagi mengingatkan ku pada kedewasaan
Saat hujan tak melulu tentang gigil, sendu, cekam dan kecemasan
Saat hujan tak pernah membuatku terbatas dalam gerak-gerak pada lamunan
Saat hujan membuatku tak takut menunggu pelangi pada batas harapan

Jangan kau katakan suka pada  hujan bila rintik membuatmu takut kebasahan
Jangan kau katakan suka pada bintang bila dalam gulita malam ada keluh yang masih terucapkan
Jangan kau katakan suka pada fajar pagi jika dalam senja ada kepergian yang belum terihlaskan
Jangan kau katakan suka pada cinta tulus jika dalam kepala hanya menang yang ingin kau dapatkan

Aku genggam rintik yang ku punya..
Ku titipkan surat yang mungkin akan basah jika sampai pada pemiliknya..
Surat yang mungkin menyelipkan mantra yang akan menuntunmu tak takut untuk bahagia..
Tenanglah, ku titipkan pesan pada denting waktu, rintik hujan dan gulita malam untuk tetap menjagamu penuh dalam tiap neuron dalam ingatanku...

Tak perlu peluk untuk menghangatkan ku dari dekap gigil yang gelisah,
Aku tak takut basah..
Tak takut jika gelap menghilangkan bayangmu dalam susah.

Tak perlu temu untuk menyapaku dari sepi yang tak bertepi,
Aku tak takut sendiri..
Tak takut jika waktu menghukumku dengan sunyi.

Aku hanya butuh ingatmu..
Ingatkah kau terhadapku?
Jika iya, datang lah dalam cinta yang mulai asing didada dan sesak dirasa

Aku menunggu mu dalam batas-batas tunggu yang mulai mentertawakan ku.

INTAN IRA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: http://aksaraira.blogspot.co.id/

Load disqus comments

0 comments